Membangun personal branding di era digital sangat penting. Terlebih saat ini setiap orang semakin mudah berjejaring satu sama lain. Secara sederhana personal branding adalah upaya suatu individu dalam membangun citra positif terhadap individu lain maupun terhadap perusahaan.
Membangun citra positif dapat dilakukan di platform media sosial. Karena kini media sosial turut menjadi perhatian para recruiter. Maka tak jarang banyak perusahaan meminta ataupun juga menanyakan para job seeker terkait dengan nama akun media sosial yang digunakan. Tentu hal tersebut merupakan langkah perusahaan untuk melihat rekam jejak sang pelamar kerja.
Karena biar bagaimanapun media sosial saat ini menjadi platform paling populer untuk berjejaring dan melakukan interaksi satu sama lain. Sehingga sangat mungkin dijadikan cara permulaan untuk mengecek tingkah laku sosial sang pelamar kerja di dunia maya.
Meskipun apa yang ada di akun media sosial suatu individu tidak bisa juga dijadikan sebagai representasi penuh atas kehidupan di dunia nyata (real life).
Akan tetapi penting bagi anda untuk memastikan bahwa hal-hal yang telah terpublikasi di media sosial berisikan hal yang baik, produktif, ataupun juga sebagai kanal kreatif, sehingga menimbulkan kesan yang positif bagi recruiters.
Lantas harus memulai darimana? Berikut merupakan 5 cara yang bisa dilakukan untuk membangun personal branding.
1. Mengetahui Value yang Anda Miliki
Poin pertama ini sebetulnya sederhana, akan tetapi bisa menjadi sesuatu yang sulit untuk dideskripsikan. Mengapa demikian?
Hal yang paling sering dialami suatu individu adalah tidak mengetahui apa kompetensi yang ia miliki.
Banyak kasus siswa kelas 12 (tingkatan terakhir dalam Sekolah Menengah Atas) dan bahkan calon sarjana yang bingung ketika diberikan pertanyaan, “kalau mau lulus mau jadi apa?”
Karena alam bawah sadarnya gagal dalam mengidentifikasi dan mengkalkulasi kompentensi yang ia miliki. Sehingga sulit untuk menjawab pertanyaan yang sebetulnya sederhana.
Tentu ini berkaitan dengan gagalnya implementasi kurikulum oleh tenaga pendidik dan kurangnya perhatian terhadap link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Akan tetapi mau sampai kapan menyalahkan keadaan? Mari kembali kepada diri sendiri. Penting bagi setiap orang mengenal minat yang dimiliki serta menyalurkannya terhadap tindakan supaya bisa mengenal dan memunculkan potensi diri. Baru setelah itu dapat membangun personal branding dengan lebih baik.
Ketika sudah mengetahui apa value yang anda miliki, maka anda bisa memulainya dengan cara membuat sebuah akun khusus dalam suatu platform, kemudian isi dengan portofolio maupun juga cerita anda dalam mengikuti program internship ataupun sertifikasi.
Sehingga hal tersebut dapat menarik perhatian para recruiters. Dan bahkan menjadikan diri anda menjadi suatu individu yang dianggap expert atau mendapatkan kesan profesional di bidang tertentu atas dasar portofolio maupun pengalaman yang dimiliki.
2. Memperluas Networking dengan Pihak Lain
Salah satu hal yang tidak kalah penting dalam upaya membangun personal branding adalah memperluas Networking. Hal ini berfungsi untuk menambah kredibilitas yang anda miliki.
Salah satu manfaat positif membangun neworking ialah hadirnya “orang dalam”. Pasti gak asing dong dengan frasa tersebut?Nah faktor “orang dalam” seringkali menjadi pintu peluang bagi setiap orang dalam menemukan karir yang diidam-idamkan.
Memang faktanya bahwa seringkali frasa tersebut mendapatkan sebuah framing yang lebih merujuk kepada tindakan nepotisme. Sehingga hubungan kekerabatan seringkali dimanfaatkan. Namun bukan berarti orang yang tidak berkerabat tidak bisa dijadikan “orang dalam”. Dalam lingkup profesional frasa “orang dalam” lebih cocok disebut sebagai “rekomendasi”
Banyak individu yang mendapatkan rekomendasi atas usaha dan kinerja positif yang telah dilakukan. Selain itu juga membangun relasi dapat dilakukan dengan cara mengikuti komunitas, organisasi, program internship, volunteer dll, yang bisa membawa anda pada sebuah lingkungan positif.
Akan tetapi perlu dipilah juga, karena tidak semua organisasi yang apalagi mengikat, dapat memberikan dampak signifikan ataupun juga mendukung dan relevan terhadap perkembangan potensi yang anda miliki.
3. Membangun Personal Branding dengan Konsisten Mengasah Kemampuan
Salah satu alasan mengapa seseorang dapat dengan mudah membangun personal branding dalam jangka waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan yang lain adalah perihal konsistensi dalam mengasah kemampuan dan memiliki keterampilan baru.
Kebanyakan individu terlalu cepat puas terhadap apa yang dimiliki, sehingga melewatkan kemampuan untuk selalu berkembang memperdalam keterampilan.
Padahal konsistensi itu penting diterapkan dalam segala hal. Termasuk dalam upaya membangun personal branding.
Karena biar bagaimanapun, ada jutaan manusia di luar sana yang senantiasa konsisten membangun personal branding, menciptakan banyak portofolio, memiliki jejaring yang luas sehingga nampak lah sebuah kredibilitas.
Memang menjadi pribadi yang konsisten itu tidak mudah, dibutuhkan keteguhan hati dan ketekunan terhadap suatu bidang yang digeluti.
Namun tidak mudah, bukan berarti tidak bisa dilakukan, karena semua bergantung pada niat dan eksekusinya. Selain itu, tidak semua orang memiliki previlese terlahir di keluarga konglomerat, artis, ataupun pengusaha.
Oleh karena itu “memulai” adalah kata kunci yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam upaya membangun personal branding.
4. Melakukan Personal Branding Dengan Blog Pribadi dan Platform Lain
Sudah menjadi rahasia umum bahwa membangun personal branding tidak seperti membangun 1.000 candi dalam satu malam. Personal branding adalah upaya membangun citra diri yang dilakukan secara konsisten, dan memerlukan waktu agar kekuatan citra yang dibangun dapat maksimal.
Oleh karenanya, penting untuk membangun personal branding di multi platform, salah satunya dengan cara membuat sebuah blog pribadi (Website Portofolio) untuk mendongkrang kekuatan personal yang hendak ditonjolkan.
Selain website pribadi, anda juga bisa memanfaatkan media sosial dan forum seperti halnya LinkedIn, Instagram, Facebook Page, Tiktok, Dribble, Quora Space, dll. Memang membutuhkan usaha tambahan, tapi percayalah bahwa tidak ada usaha yang sia -sia.
5. Evaluasi Perkembangan Online Presence
Hal terakhir yang tidak kalah penting dalam upaya membangun personal branding adalah melakukan evaluasi terhadap Online Presence atau gambaran tentang keberadaan anda maupun suatu bisnis.
Online Presence sebetulnya adalah frasa yang lebih sering digunakan dalam bahasan sebuah brand dalam dunia bisnis. Namun hal tersebut bisa anda adaptasikan di dalam membangun personal branding.
Pada dasarnya Online Presence bermakna citra yang muncul berdasarkan rekam jejak selama ini. Karena dalam melakukan personal branding, penting bagi individu untuk memastikan aksebilitas dan visibilitas orang lain.
Sebagai contoh, banyak orang membangun personal branding melalui platform LinkedIn, namun akun LinkedIn yang dimilikinya sama sekali tidak pernah melakukan update. Sehingga bagaimana bisa pihak lain dapat menilai bahwa anda memiliki kredibilitas.
Atau dalam kasus lain misalnya, membangun sebuah personal branding di Instagram, namun akun instagram tersebut tidak memiliki profil yang memadai seperti keberadaan foto profil yang tidak menunjukan indentitas maupun logo unik. Kedua, profil tesebut bias, karena membagikan banyak postingan namun tidak saling terkait satu sama lain.
Ingat bahwa membangun personal branding artinya menonjolkan citra diri, bukan citra konten. Maka penting untuk membuat sebuah postingan di platform manapun yang dapat menggambarkan keterampilan yang anda miliki.
Selain itu dengan melakukan evaluasi Online Pressence maka anda dapat mengetahui, seberapa tertarik pihak lain berinteraksi dengan konten yang merepresentasikan keterampilan yang anda miliki, juga seberapa positif interaksi yang tercipta di dalamnya.
Konklusi
Membangun sebuah personal branding tidak dapat dilakukan secara instan, terlebih jika anda tidak dibekali dengan previlese. Oleh karena itu konsistensi menjadi hal yang penting dimiliki oleh setiap orang. Karena momentum datangnya suatu kesempatan tidak bisa diprediksi, maka memulai lah sedari sekarang.
personal branding nih susah2 gampang sebenernya. kadang udah tau ilmunya tapi ternyata waktu praktik suka kesandung. belum lagi kalau gak konsisten huhu, konsisten itu menurutku masalah paling krusial tapi semua orang mengahadapinya dgn berattt
Personal branding ini gak bisa dibangun dalam satu malam.
Setuju pake banget, karena memang semuanya berproses sehingga minimal circle kita dulu nih yang paham, citra seperti apa yang ingin ditujukan. Setelah itu lebih berkembang ke banyak orang dan lebih mempertajam personal branding yang dimiliki. Katanya hanya 3 kata yang cukup menggambarkan tentang kita. Maka, itulah personal branding kita.
poin pertama yaitu mengenal value diri itu yang paling penting sih dalam membangun personal branding. kalau gak tau value sendiri, citra diri seperti apa yang mau di “brand”-ingkan ya.
paham dengan value apa yang dimiliki serta bisa konsisten, nah ini nih kunci idamannya biar si personal branding ini dapat terus diterapkan
Bener banget buat menjadi unik dan dikenal kita harus punya personal branding dulu agar mudah diingat ya, tipsnya bisa diterapkan, mksh
Adanya blog dan sosial media saat ini menjadi jalan termudah untuk membranding diri ternyata ya. Memang sih itu cara termudah untuk “mengumumkan” siapa sih saya, apa kelebihan saya dan saya ini bisa apa….
membangun personal branding sangat dibutuhkan konsistensi ya kak. Salah satu benefitnya adalah membangun relasi luas yang snagat berdampak bagi keberlanjutannya ke depan. noted banget ini
branding personal itu saat ini penting bgt, demi reputasi kita.. apalagi kalo punya kepentingan bisnis
Jadi inget sama influencer mba Vina Muliana nih. Branding diri yang positif dengan cara ia berkomunikasi di sosial medianya, ke teman atau orang lain Jangan jadi provokator atau pembully sosmed yang dapat memperburuk citranya sendiri, pasti ada saja resikonya
Betul, rekam jejak di sosial media itu lebih mudah terlacak, sehingga memang mau tidak mau perlu diperhatikan.
Personal branding adalah PR untuk saya yang cukup sulit dikerjakan hehehe. Terlebih lagi membangun rekam jejak bukan hal yang bisa dilakukan dalam sehari dua hari. Untuk membentuk citra positif tentu dibutuhkan usaha dan waktu yang lumayan panjang ya Kak.
Betul, dan sebenarnya membangun personal branding juga mesti jujur, sehingga ketika proses membangun citra itu sedang berlangsung, tidak ada rasa lelah, karena apa yang ditampilkan sesuai dengan jati diri yang kita miliki.
Saya setuju sekali, di era teknologi digital seperti sekarang personal branding itu penting banget. Tempo hari saya pernah denger kabar, ada sebuah perusahaan yang tidak jadi merekrut seorang calon karyawan dengan kemampuan akademik tinggi, gara2 branding orang tersebut di sosial media cenderung negatif (memiliki kepribadian buruk).
so, ada baiknya setiap dari kita belajar membangun personal branding yang baik, dengan cara menerapkan poin2 yang disebutkan diatas. Thx for share kak.
Sepertinya di zaman sekarang personal branding itu wajib ya, hal itu penting untuk bersaing dalam dunia kerja.
Kalau mau menjadi individu yang di atas rata-rata setidaknya harus punya personal branding digital yang oke.
Setuju banget. Buat pelaku bisnis apalagi. Nggak bisa hanya mengandalkan marketing jaman dulu. Yang penting mau terus belajar gimana caranya biar value yang kita miliki bisa dikenal makin banyak orang di era digital sekarang ini.
Kalau menurut aku saat kita membuat personal branding untuk diri kita harus yang sesuai dengan passion kita misalnya pribadi kita mau dikenal sebagai apa dan yang kita suka lalu keahlian yang kita miliki jngan dibuat2 personal brandingnya
Idealnya begitu, sehingga terkesan natural. Hanya saja efek domino sosial media menjadikan penggunanya yakni manusia untuk berlagak menjadi pribadi yang lain. Tentunya hal itu juga akhirnya turut diperhitungkan bagi sebagian orang dalam upayanya membangun personal branding.
Personal branding ini sepertinya cocok untuk individu extrovert yang suka menjadi terkenal, semisal youtuber, influencer, atau artis.
Sedangkan orang-orang yang lebih suka di belakang layar, lebih suka membuat entity branding atau brand branding sehingga tidak perlu membuat diri pribadi nya terkenal. Karena biasanya personal yang terlalu terkenal akan dikejar dirjen pajak.. hahaha..
Mereka yang benar-benar sukses bahkan tidak suka popularitas.. karena pada titik tertentu, popularitas bisa mengekang kebebasan..
Personal branding ini penting banget, tapi meski begitu ada catatan pentingnya. Menemukan branding yang jujur dengan diri sendiri. Pasalnya, personal branding ini tentu akan melekat ke seharian dan jadi bagian dari diri kita. Cheers! ❤️
Intinya harus konsisten posting dan ikuti update / trend yang ada dan disukai oleh orang orang ya kak, 🙂
Setujuuuu banget sama artikel ini. Membangun personal branding itu memang tidak mudah