Buat sebagian orang buku nonfiksi itu membosankan, padahal terdapat banyak sekali manfaat dari membaca buku nonfiksi.
Hal ini karena adanya framing bahwa buku nonfiksi itu memuat kalimat-kalimat yang ngejelimet sehingga sulit untuk dipahami.
Memang pendapat tersebut tidak bisa dibantah sepenuhnya, akan tetapi dibalik itu semua, membaca buku nonfiksi juga memberikan banyak dampak positif kepada pembaca.
Diantara manfaat tersebut adalah buku nonfiksi dapat berfungsi sebagai salah satu sumber belajar. Hal ini karena banyak diantaranya dibuat berdasarkan riset dan dedikasi. Sehingga memuat informasi-informasi dan prespektif baru dalam hidup.
Value yang didapatkan dari membaca nonfiksi seringkali melampaui informasi yang selama ini kamu peroleh dari media mainstream. Sehingga hal ini berpeluang besar dalam mempengaruhi pola pikir dan perkembangan kognitif pembacanya.
Mengapa Penting Memilih Buku Nonfiksi, dan apa bedanya dengan buku fiksi?
Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai manfaat dari membaca cerita fiksi seperti novel, cerpen, dsb. Maka selanjutnya penting juga mengetahui manfaat dari membaca buku nonfiksi.
Nonfiksi adalah jenis bacaan yang berakar pada hasil research, rekam jejak berupa catatan sejarah, pengalaman hidup serta kenyataan dan bukan rekaan seperti halnya fiksi.
Nonfiksi mencakup berbagai genre seperti filsafat, biografi, self-help, sains, bisnis dan masih banyak lagi.
Sebetulnya dari genre-genre yang disebutkan di atas, juga sudah kamu duga kan, manfaat praktis yang akan kamu dapatkan?
Yap, bahan bacaan nonfiksi memainkan peranan penting dalam pertumbuhan pendidikan, perolehan pengetahuan, dan pengembangan pemikiran holistik.
Selanjutnya, mari simak lebih jauh mengenai manfaat membaca buku nonfiksi:
Memperluas Wawasan dan Pengetahuan Umum
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh pembaca ialah bertambahnya wawasan. Ketika membaca buku nonfiksi dijadikan sebuah rutinitas. Maka bisa dibilang kamu telah menanamkan perspektif baru ke dalam pikiran.
Dan kamu akan menyadari bahwa begitu banyak hal yang belum kamu ketahui.
Ada sebuah kalimat paradoks yang cukup populer karena menggambarkan betapa terbatasnya pengetahuan manusia. Kalimat itu adalah “Semakin aku tau, maka semakin aku tau, bahwa aku tidak tau“.
Oleh karena itu, penting bagi siapapun untuk terus belajar, atau paling tidak memperoleh informasi positif, terlebih dalam rentang waktu usia produktif. Dan salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan cara membaca buku nonfiksi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan bacaan nonfiksi akan memupuk pemahaman kamu berdasarkan fakta, membekalimu dengan data serta pengetahuan praktis
Membaca Buku Nonfiksi Sebagai Alternatif Memahami Masa Lalu
Membaca nonfiksi ternyata juga dapat menjadi sarana dalam mehamai masa lalu. Lantas masa lalu apa yang dimaksud disini?
Salah satu cara bertumbuhnya jiwa nasionalisme bahkan karena adanya bahan bacaan nonfiksi berupa catatan sejarah.
Sebagian besar pengetahuan kolektif yang dimiliki setiap orang mengenai orang-orang di masa lalu, termasuk tokoh dan pahlawan penting serta peristiwa transformatif yang mengarahkan pada keadaan saat ini berasal dari karya non-fiksi.
Oleh karena itu, salah satu jawaban atas “Mengapa kita membaca nonfiksi?” ialah mempelajari identitas kita dan menelusuri perjalanan kita melalui sejarah.
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Buku nonfiksi akan mendorong pembaca melakukan pembelajaran aktif, karena mengakses informasi faktual dan konsep-konsep baru yang menuntut konsentrasi.
Hal ini berbeda ketika membaca fiksi, biasanya pikiran pembaca, seolah mengembara dan mengimajinasikan narasi yang dibangun.
Semakin banyak buku nonfiksi yang kita baca (ada baiknya disesuaikan dengan minat sehingga tetap relevan) maka semakin cepat kita memahami suatu hal yang terjadi dalam hidup. Hal ini terjadi karena seolah kamu pernah dihadapkan pada posisi serupa yang dibangun melalui bacaan.
Orang yang membaca buku Mindset, karya Carol S Dweck misalnya. Mereka akan mendapatkan insight mengenai kekuatan pikiran yang ternyata dapat memengaruhi semangat dan tujuan hidup seseorang. Dan tentu orang yang membaca buku tersebut, paling tidak lebih cepat memahami dan memutuskan langkah bijak apa yang harus diambil ketika dihadapkan pada suatu problematika.
Membaca Buku Nonfiksi Mampu Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Manfaat lainnya dari membaca buku nonfiksi ialah dapat memicu timbulnya kegiatan berpikir kritis. Tentu ini adalah hal yang mesti dimiliki oleh setiap orang.
Kemampuan berpikir kritis ialah proses berpikir yang turut melibatkan rasionalitas serta melakukan serangkaian tahapan yang objektif untuk mengukur atau menilai sesuatu.
Hal ini sudah jauh diungkapkan oleh seorang filsuf bernama Socrates yang menyebutkan bahwa suatu individu tidak mungkin secara mandiri bergantung pada pengetahuan yang dimiliki olehnya.
Oleh karena itu sangat penting untuk mengajukan pertanyaan mendalam dan menggali secara mendalam sebuah pemikiran sebelum menerimanya sebagai gagasan untuk dipercaya.
Dengan mendapatkan asupan informasi dan prespektif baru dari buku nonfiksi, seorang pembaca akan memiliki segudang alternatif jawaban ketika sedang dihadapkan pada situasi pengambilan keputusan.
Lebih jauh lagi, saat ini kita telah masuk ke dalam era post truth, yang dimana posisi fakta dalam suatu opini tidak lagi secara signifikan memiliki pemgaruh, karena telah diambil oleh emosi, keyakinan dan keberpihakan personal atas sebuah informasi.
Sehingga, lagi-lagi penting untuk mengisi ruang-ruang pikiran dengan simber bacaan yang berkualitas demi menghadapi situasi seperti ini.
Buku Nonfiksi Sebagai Alternatif Prespektif dan Pembelajaran Hidup
Setiap individu pasti menyepakati bahwa buku adalah jendela dunia. Tempat dimana ilmu bersemayam, hanya tinggal bagaimana sejauh mana kamu menempatkan bacaan dalam kehidupan.
Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, bahwa sumber bacaaan nonfiksi dapat memberikan wawasan dan juga melatih pembaca untuk berpikir kritis. Lebih jauh lagi, ternyata membaca nonfiksi juga dapat memberikan pembelajaran hidup.
Hal ini karena terdapat sejumlah genre buku nonfiksi seperti biografi, otobiografi, self-development, dan motivation yang menyajikan cerita pengalaman menarik dan memberikan insight positif.
Meskipun mungkin saja tidak semua bacaan tersebut dapat related dengan kehidupan yang sedang kamu jalani, tapi siapa yang tau, kapan bacaan itu dapat digunakan sebagai bekal pertimbangan saat mengambil keputusan kelak?
Membantu Melatih Konsentrasi
Seperti yang telah diketahui bahwa untuk membaca buku nonfiksi diperlukan waktu yang lebih banyak ketimbang baca buku fiksi layaknya novel dan kumpulan cerpen. Dan bahkan dalam beberapa kasus, banyak pembaca yang baru menemukan poin penting dari sebuah buku ketika membaca dua kali.
Itu tandanya, membaca nonfiksi bukan tentang seberapa cepat kamu menuntaskan bacanya, tapi seberapa banyak informasi yang kamu dapatkan dalam buku yang kamu baca.
Demikian informasi mengenai manfaat dari membaca buku nonfiksi, semoga dapat menjawab keingintahuan pembaca. Bila ada hal yang ingin ditanyakan, mari diskusikan bersama melalui kolom komentar.
Setuju bgt sm poin2 ini. Sbnry aku temasuk yg susah baca buku non-fiksi kak. Klo baca fiksi pst cpet kelar, sdgkn non-fiksi agak lama. Tapi trgantung penulisnya jg sh. Klo penulis bs jabarin materi dgn story telling yg bagus (kayak buku Atomic Habits), lumayan cpet jg kelarnya.
Fiksi dan nonfiksi memiliki manfaat yang berbeda, namun sama sama memberikan pelajaran dan insight. Kalau saya sih, suka ganti ganti genre, biar nggak bosan.
Waaah ternyata banyak sekali manfaat membaca buku nonfiksi. tapi yaa sebenarnya apapun bacaannya tetaplah punya manfaat! Thanks yaa kak sudah sharing
Dulu saya waktu awal menekuni dunia menulis pengen punya novel sendiri, sekarang sih lebih ke seneng nulis non fiksi seperti nulis artikel atau ngeblog. Baik fiksi maupun non fiksi pun banyak manfaatnya. Saat ini lebih suka baca yang nonfiksi sih
Membaca buku nonfiksi tentunya sangat penting dikarnakan berisikan fakta-fakta yang menarik tentang masa lalu dan sekarang. Walaupun aku pribadi lebih banyak membaca nonfiksi, tetapi benar jangan sampai mengesampingkan pengetahuan yang pasti.
Buku nonfiksi maupun fiksi sama-sama bisa kita nikmati sebenarnya. Nonfiksi memberikan kita wawasan yang sesuai realita, sedangkan fiksi melatih imajinasi kita. Jadi, kalau bisa emang perlu membaca dua duanya agar berimbang hehehehe
saya setuju sekali, buku non-fiksi ibaratnya kita menjalani hidup ini harus lebih banyak seriusnya daripada bermain-main. Di usia muda, mungkin kita lebih suka buku fiksi dan menyukai banyak film/movie yang jelas-jelas kita sadari itu cerita bohongan. Namun saat sudah dewasa, tantangan dan permasalahan hidup tidak bisa lagi dihadapi dengan cerita bohongan dan bersenang-senang terus. Ada banyak masalah2 serius yang cuma bisa diselesaikan dengan pengetahuan hard dan softskill yang bersumber dari buku non-fiksi. Sekali-sekali bolerh lah baca buku non-fiksi, tapi jangan sampai menenggelamkan diri dalam cerita yang tidak nyata, karena hidup itu nyata.. hehehehe..
Banyak sekali manfaat membaca buku nonfiksi ternyata ya Kak. Wawasan dan pengetahuan akan dunia dan isinya pun bisa didapat dari sini. Begitu juga dengan buku nonfiksi yang berkaitan dengan sejarah. Tanpa sumber-sumber yang tepat, tentu kita tidak akan pernah tahu bagaimana caranya manusia bisa sampai di masa ini.
Menurutku apapun bacaannya tetaplah punya manfaat. Baca fiksi atau nonfiksi sama-sama punya manfaat kok, tergantung dari preferensi orang. Happy reading ❤️❤️
Saya suka membaca baik fiksi atau nonfiksi. Kwduanya sama-sama memberikan pelajaran berharga, memberikan pemahaman tentang warna-warni kehidupan.
Banyak banget hal yang tadinya tidak saya ketahui sebelum membaca, setelah baca jadi sadar ternyata banyak hal yang belum saya ketahui.
Tim suka baca buku non fiksi, hahahaha entha kenapa suka aja dari dulu, bahkan lebih banyak buku saya yang non fiksi dibandingkan fiksi dahulu. Kalau sekarang udah lumayan berimbang karena pengen memperluas pemahaman menulis
Setuju. Buat saya juga membaca itu bukan ajang balapan. Jadi kapan harus segera tamat. Tapi sejauh mana saya bisa mengambil pelajaran atau maksud dari isi yang kita baca itu
tim Nonfiksi dalam menulis, tapi masih suka baca fiksi juga, hehe. membaca nonfiksi agar tetap dalam kesadaran seutuhnya, karena kata Mbah Sartre, ‘pengaburan batas antara fakta dan fiksi, akan melahirkan patologi imajinasi’.
saya suka banget baca buku nonfiksi karena bikin relaks.
Aku orang yang kalo baca buku non fiksi bawahnya bosen dan ngantuk apa pun itu bukunya. Tapi kalau baca artikel buat riset blog itu malah enggak bikin ngantuk. Meskipun begitu, aku tetep dapet manfaat baca buku non fiksi pas baca artikel. Tapi sepertinya aku harus belajar baca buku nom fiksij
Buku nonfiksi wajib dibaca untuk menambah pengetahuan baru yang selama ini nggak terpikirkan oleh kita atau membuka pemahaman baru terhadap isu lama
Sy sebenarnya suka baca fiksi. Tapi akhir2 ini lebih cenderung memilih baca nonfiksi karena lebih menambah wawasan terhadap sesuatu dan memang lebih realistis aja.
Saya masih punya 2 buku non fiksi. Tahun 2023 ini baru selesai 1 buku. Dulu emang sering baca buku dan wawasan terasa bertambah. Tapi karena sukanya belajar lewat audio visual, intensitas baca buku jadi berkurang.
Sering baca buku non-fiksi hanya untuk cari materi sekolah. Tapi lama kelamaan merasa jika buku non-fiksi yang dibaca membentuk karakter dan pemahaman lebih oke.
Kebetulan banget suka baca Novel non fiksi gitu, terkadang masalah yang ada di novel tersebut suka kejadian di hidup sendiri. Jadi kita bisa tahu cara nanganinnya (dari sisi si penulis). Emang bermanfaat banget si.
Buatku pribadi buku non fiksi dan fiksi sama2 penting dan bisa kunikmati di waktu-waktu berbeda (tergantung mood juga..haha..). Tetap saja aku pilih buku non fiksi tertentu..tak semua genre..hehe .
Idem Bu Tanti..
Buku non fiksi juga seru karena banyak variannya. Sedangkan kalo yang fiksi juga menghibur
Buku nonfiksi yang paling aku gemari itu biografi orang sukses, terutama di bidang bisnis. Jadi nambah motivasi buat upgrade terus dan nggak cepat menyerah dengan semua keterbatasan.